Jumat, 15 Februari 2008

kasual cinta


Cinta selalu dapat dikenal di dalam gagasan, ucapan, dan perbuatan orang yang mencintai, karena setiap ekspresinya terdapat kehangatan yang muncul sebagai keindahan, kelembutan, dan kehalusan. Hati yang terbakar oleh api cinta cenderung untuk melelehkan setiap hati yang dijumpainya.”

” Cinta dapat menyembuhkan lebih dari apapun didunia.Tak ada sesuatu seperti sentuhan seorang ibu ketika anaknya menderita sakit. Tak ada penyembuh yang lebih baik darpada kehadiran orang yang dikasih bila seorang pecinta sakit. Bahkan anjing dankucing pun disembuhkan dengan sedikit sentuhan cinta.”

”Untuk membaca pikiran, untuk mengirimkan dan menerima
pesan telepati, orang mencoba proses-proses fisik dengan siasia.
Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di
dalam cinta! Seorang pecinta mengetahui semuanya:
kesenangan, kesedihan, pikiran dan imajinasi orang yang
dicintainya”

”Mudah sekali untuk mulai mencintai, dan inilah yang dilakukan semua orang. Tetapi sangat sulit untuk memelihara cinta, karena cinta membuka mata pecinta untuk melihat melalui kekasihnya, meskipun ia
menutup mata pecinta terhadap semua yang lain. Mula-mula, semakin pecinta mengetahui kekasihnya, semakin banyak ia melihat cacat maupun kebaikannya, yang secara alami pada awal cinta menjatuhkan
kekasih dari ketinggian di mana pecinta menempatkan kekasihnya. “
” Hal lain adalah bahwa di samping atribut-atribut yang memikat pecinta satu sama lain, terdapat kecenderungan pada masing-masing untuk menghancurkan. Ego selalu memainkan siasat dalam membawa dua hati bersatu dan kemudian memisahkannya kembali. Karena itu di dunia ini hampir semua orang berkata, “Aku cinta,” atau “Aku telah mencintai,” tetapi sangat jarang cinta yang senantiasa meningkat sejak dimulai. Bagi pecinta sejati, sungguh aneh mendengar orang berkata, “Aku telah mencintinya, tetapi kini aku tak mencintainya lagi.”
” Cinta harus secara mutlak bebas dari pementingan diri sendiri, karenabila tidak, ia tak akan menghasilkan cahaya yang benar. Bila api tak menyala, ia tak memberi cahaya, hanya asap yang keluar
darinya, asap yang menyebalkan. Demikianlah cinta yang mementingkan diri sendiri; baik cinta kepada manusia maupun kepada Allah, ia tak berbuah karena meskipun tampak seperti cinta kepada
orang lain maupun kepada Allah, ia sesungguhnya adalah cinta kepada diri sendiri. Gagasan yang masuk ke dalam pikiran seorang pecinta seperti, “Jika engkau mau mencintaiku, aku akan mencintaimu, tetapi bila engkau tak mencintaiku, aku pun tak akan mencintaimu,” atau “Aku mencintaimu sebesar cintamu kepadaku,” dan semua pernyataan serupa, adalah pernyataan cinta yang palsu. Peran yang dijalankan seorang pecinta dalam hidup lebih sulit daripada peran kekasih. Tirani dari pihak kekasih dipandang dengan toleran dan sabar oleh pecinta sebagai sesuatu yang alami dalam jalur cinta. Hafiz 23
berkata tentang menyerah kepada kehendak kekasih: “Aku telah memecahkan gelas kehendakku ketika berbenturan dengan kehendak kekasihku. Apa yang dapat dilakukan bila hatiku takluk oleh kekasih
yang keras hati, yang mengikuti kehendaknya sendiri dan mengabaikan kehendak pecintanya?” Itulah hasil studi mengenai sifat pecinta dan kekasihnya, bahwa sang kekasih melakukan apa yang
diinginkan, sedangkan pecinta hidup dalam cinta. Penyimpangan dari keadaan itu hanya terjadi pada kematian pecinta. Satu-satunya cara ialah penyerahan diri, baik dalam hal kekasih duniawi maupun Kekasih ilahi.”

Ada lima dosa utama terhadap cinta, yang mengubah madu menjadi
racun. Pertama, bila demi cintanya pecinta merampas kebebasan dan
kebahagiaan kekasihnya. Kedua, bila pecinta membiarkan
kecemburuan atau kepahitan dalam cinta. Ketiga, bila pecinta ragu,
tak percaya, dan curiga kepada orang yang dicintainya. Keempat, bila
cinta menyusut akibat membiarkan kesedihan, masalah, kesulitan, dan
penderitaan yang datang dalam jalur cinta. Kelima, bila pecinta
memaksakan kehendaknya sendiri, bukan menyerah kepada
kehendak kekasih. Itu semua adalah penyebab alami dari petaka
dalam hati yang mencinta, seperti penyakit bagi tubuh fisik. Lenyapnya
kesehatan membuat hidup menyedihkan, demikian pula lenyapnya
cinta membuat hati tertekan. Hanya pecinta yang menghindari
kesalahan di atas akan memperoleh manfaat dari cinta, dan tiba
dengan selamat di tempat tujuannya.

“Menurut hukum alam, perpisahan diperlukan meskipun ini paling menyakitkan. Bila dua hati bersatu dalam cinta, perpisahan menunggu mereka. Perpisahan harus diterima. Seorang penyair Persia berkata,
“Andai aku tahu kepedihan akibat perpisahan dalam cinta, aku tak akan pernah membiarkan cahaya cinta menyala di dalam hatiku.” Seperti yang dikatakan orang Jepang, Tuhan itu cemburu terhadap
semua selain diri-Nya. Siapa pun yang engkau cintai, ruh Allah secara alami akan memisahkannya, cepat atau lambat. “

”Kesedihan pecinta itu tiada henti, dalam kehadiran dan dalam kepergian kekasihnya: dalam kehadiran karena khawatir berpisah, dan dalam kepergian ke merindukan kehadirannya. Menurut sudut pandang mistik, derita cinta adalah dinamit yang memecahkan hati, meskipun hati itu sekeras batu. Bila selubung keras yang menutupi cahaya dari dalam itu dipecah, aliran semua kegembiraan datang seperti mata air dari gunung.”

”Pecinta itu tidak tenang, gelisah, dan tak bahagia dalam deritaperpisahan. Malam dan siang berlalu, semuanya berubah kecuali kepedihan pecinta. Kepedihan cinta merupakan satu-satunya temannya di setiap malam dalam perpisahan. Pecinta bertanya kepada malam perpisahan yang lelah, “Di mana engkau akan berada ketika aku mati?” Pecinta mengharapkan datangnya kematian sebelum kedatangan kekasih. Ia memohon agar kekasihnya menunjukkan diri kepadanya sesaat sebelum ia mati. Ia berdoa agar kekasihnya mengunjungi kuburannya, sekalipun bukan demi cinta,sekurang-kurangnya demi kehadiran.”

Tidak ada komentar: