Jumat, 15 Februari 2008

serial kata bijak


Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.

Harta yang paling berharga adalah sabar, teman yang paling setia adalah amal, identitas tertinggi adalah iman, ibadah yang paling indah adalah ikhlas, perbuatan yang paling mulia adalah memaafkan.

Kadang kita salah mengartikan sesuatu karena kita sudah pesimis terhadap sesuatu kadang kita merasa kecil padahal kita sudah dapat memberikan inspirasi bagi bayak orang

kecerdasan diri

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.
Aliran rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650 M). Dalam buku Discourse de la Methode tahun 1637 ia menegaskan perlunya ada metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan, yaitu dengan menyangsikan segalanya, secara metodis. Kalau suatu kebenaran tahan terhadap ujian kesangsian yang radikal ini, maka kebenaran itu 100% pasti dan menjadi landasan bagi seluruh pengetahuan.

Tetapi dalam rangka kesangsian yang metodis ini ternyata hanya ada satu hal yang tidak dapat diragukan, yaitu “saya ragu-ragu”. Ini bukan khayalan, tetapi kenyataan, bahwa “aku ragu-ragu”. Jika aku menyangsikan sesuatu, aku menyadari bahwa aku menyangsikan adanya. Dengan lain kata kesangsian itu langsung menyatakan adanya aku. Itulah “cogito ergo sum”, aku berpikir (= menyadari) maka aku ada. Itulah kebenaran yang tidak dapat disangkal lagi. — Mengapa kebenaran itu pasti? Sebab aku mengerti itu dengan “jelas, dan terpilah-pilah” — “clearly and distinctly”, “clara et distincta”. Artinya, yang jelas dan terpilah-pilah itulah yang harus diterima sebagai benar. Dan itu menjadi norma Descartes dalam menentukan kebenaran.

Descartes menerima 3 realitas atau substansi bawaan, yang sudah ada sejak kita lahir, yaitu (1) realitas pikiran (res cogitan), (2) realitas perluasan (res extensa, “extention”) atau materi, dan (3) Tuhan (sebagai Wujud yang seluruhnya sempurna, penyebab sempurna dari kedua realitas itu). Pikiran sesungguhnya adalah kesadaran, tidak mengambil ruang dan tak dapat dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil. Materi adalah keluasan, mengambil tempat dan dapat dibagi-bagi, dan tak memiliki kesadaran. Kedua substansi berasal dari Tuhan, sebab hanya Tuhan sajalah yang ada tanpa tergantung pada apapun juga. Descartes adalah seorang dualis, menerapkan pembagian tegas antara realitas pikiran dan realitas yang meluas. Manusia memiliki keduanya, sedang binatang hanya memiliki realitas keluasan: manusia memiliki badan sebagaimana binatang, dan memiliki pikiran sebagaimana malaikat. Binatang adalah mesin otomat, bekerja mekanistik, sedang manusia adalah mesin otomat yang sempurna, karena dari pikirannya ia memiliki kecerdasan. (Mesin otomat jaman sekarang adalah komputer yang tampak seperti memiliki kecerdasan buatan).

Descartes adalah pelopor kaum rasionalis, yaitu mereka yang percaya bahwa dasar semua pengetahuan ada dalam pikiran.

Aliran empririsme nyata dalam pemikiran David Hume (1711-1776), yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Pengalaman itu dapat yang bersifat lahirilah (yang menyangkut dunia), maupun yang batiniah (yang menyangkut pribadi manusia). Oleh karena itu pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna.

Dua hal dicermati oleh Hume, yaitu substansi dan kausalitas. Hume tidak menerima substansi, sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Dari kesan muncul gagasan. Kesan adalah hasil penginderaan langsung, sedang gagasan adalah ingatan akan kesan-kesan seperti itu. Misal kualami kesan: putih, licin, ringan, tipis. Atas dasar pengalaman itu tidak dapat disimpulkan, bahwa ada substansi tetap yang misalnya disebut kertas, yang memiliki ciri-ciri tadi. Bahwa di dunia ada realitas kertas, diterima oleh Hume. Namun dari kesan itu mengapa muncul gagasan kertas, dan bukan yang lainnya? Bagi Hume, “aku” tidak lain hanyalah “a bundle or collection of perceptions (= kesadaran tertentu)”.

Kausalitas. Jika gejala tertentu diikuti oleh gejala lainnya, misal batu yang disinari matahari menjadi panas, kesimpulan itu tidak berdasarkan pengalaman. Pengalaman hanya memberi kita urutan gejala, tetapi tidak memperlihatkan kepada kita urutan sebab-akibat. Yang disebut kepastian hanya mengungkapkan harapan kita saja dan tidak boleh dimengerti lebih dari “probable” (berpeluang). Maka Hume menolak kausalitas, sebab harapan bahwa sesuatu mengikuti yang lain tidak melekat pada hal-hal itu sendiri, namun hanya dalam gagasan kita. Hukum alam adalah hukum alam. Jika kita bicara tentang “hukum alam” atau “sebab-akibat”, sebenarnya kita membicarakan apa yang kita harapkan, yang merupakan gagasan kita saja, yang lebih didikte oleh kebiasaan atau perasaan kita saja.

Hume merupakan pelopor para empirisis, yang percaya bahwa seluruh pengetahuan tentang dunia berasal dari indera. Menurut Hume ada batasan-batasan yang tegas tentang bagaimana kesimpulan dapat diambil melalui persepsi indera kita.

Dengan Kritisisme Imanuel Kant (1724-1804) mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia. Kant setuju dengan Hume bahwa kita tidak mengetahui secara pasti seperti apa dunia “itu sendiri” (”das Ding an sich”), namun hanya dunia itu seperti tampak “bagiku”, atau “bagi semua orang”. Namun, menurut Kant, ada dua unsur yang memberi sumbangan kepada pengetahuan manusia tentang dunia. Yang pertama adalah kondisi-kondisi lahirilah ruang dan waktu yang tidak dapat kita ketahui sebelum kita menangkapnya dengan indera kita. Ruang dan waktu adalah cara pandang dan bukan atribut dari dunia fisik. Itu materi pengetahuan. Yang kedua adalah kondisi-kondisi batiniah dalam manusia mengenai proses-proses yang tunduk kepada hukum kausalitas yang tak terpatahkan. Ini bentuk pengetahuan. Demikian Kant membuat kritik atas seluruh pemikiran filsafat, membuat suatu sintesis, dan meletakkan dasar bagi aneka aliran filsafat masa kini.

kasual cinta


Cinta selalu dapat dikenal di dalam gagasan, ucapan, dan perbuatan orang yang mencintai, karena setiap ekspresinya terdapat kehangatan yang muncul sebagai keindahan, kelembutan, dan kehalusan. Hati yang terbakar oleh api cinta cenderung untuk melelehkan setiap hati yang dijumpainya.”

” Cinta dapat menyembuhkan lebih dari apapun didunia.Tak ada sesuatu seperti sentuhan seorang ibu ketika anaknya menderita sakit. Tak ada penyembuh yang lebih baik darpada kehadiran orang yang dikasih bila seorang pecinta sakit. Bahkan anjing dankucing pun disembuhkan dengan sedikit sentuhan cinta.”

”Untuk membaca pikiran, untuk mengirimkan dan menerima
pesan telepati, orang mencoba proses-proses fisik dengan siasia.
Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di
dalam cinta! Seorang pecinta mengetahui semuanya:
kesenangan, kesedihan, pikiran dan imajinasi orang yang
dicintainya”

”Mudah sekali untuk mulai mencintai, dan inilah yang dilakukan semua orang. Tetapi sangat sulit untuk memelihara cinta, karena cinta membuka mata pecinta untuk melihat melalui kekasihnya, meskipun ia
menutup mata pecinta terhadap semua yang lain. Mula-mula, semakin pecinta mengetahui kekasihnya, semakin banyak ia melihat cacat maupun kebaikannya, yang secara alami pada awal cinta menjatuhkan
kekasih dari ketinggian di mana pecinta menempatkan kekasihnya. “
” Hal lain adalah bahwa di samping atribut-atribut yang memikat pecinta satu sama lain, terdapat kecenderungan pada masing-masing untuk menghancurkan. Ego selalu memainkan siasat dalam membawa dua hati bersatu dan kemudian memisahkannya kembali. Karena itu di dunia ini hampir semua orang berkata, “Aku cinta,” atau “Aku telah mencintai,” tetapi sangat jarang cinta yang senantiasa meningkat sejak dimulai. Bagi pecinta sejati, sungguh aneh mendengar orang berkata, “Aku telah mencintinya, tetapi kini aku tak mencintainya lagi.”
” Cinta harus secara mutlak bebas dari pementingan diri sendiri, karenabila tidak, ia tak akan menghasilkan cahaya yang benar. Bila api tak menyala, ia tak memberi cahaya, hanya asap yang keluar
darinya, asap yang menyebalkan. Demikianlah cinta yang mementingkan diri sendiri; baik cinta kepada manusia maupun kepada Allah, ia tak berbuah karena meskipun tampak seperti cinta kepada
orang lain maupun kepada Allah, ia sesungguhnya adalah cinta kepada diri sendiri. Gagasan yang masuk ke dalam pikiran seorang pecinta seperti, “Jika engkau mau mencintaiku, aku akan mencintaimu, tetapi bila engkau tak mencintaiku, aku pun tak akan mencintaimu,” atau “Aku mencintaimu sebesar cintamu kepadaku,” dan semua pernyataan serupa, adalah pernyataan cinta yang palsu. Peran yang dijalankan seorang pecinta dalam hidup lebih sulit daripada peran kekasih. Tirani dari pihak kekasih dipandang dengan toleran dan sabar oleh pecinta sebagai sesuatu yang alami dalam jalur cinta. Hafiz 23
berkata tentang menyerah kepada kehendak kekasih: “Aku telah memecahkan gelas kehendakku ketika berbenturan dengan kehendak kekasihku. Apa yang dapat dilakukan bila hatiku takluk oleh kekasih
yang keras hati, yang mengikuti kehendaknya sendiri dan mengabaikan kehendak pecintanya?” Itulah hasil studi mengenai sifat pecinta dan kekasihnya, bahwa sang kekasih melakukan apa yang
diinginkan, sedangkan pecinta hidup dalam cinta. Penyimpangan dari keadaan itu hanya terjadi pada kematian pecinta. Satu-satunya cara ialah penyerahan diri, baik dalam hal kekasih duniawi maupun Kekasih ilahi.”

Ada lima dosa utama terhadap cinta, yang mengubah madu menjadi
racun. Pertama, bila demi cintanya pecinta merampas kebebasan dan
kebahagiaan kekasihnya. Kedua, bila pecinta membiarkan
kecemburuan atau kepahitan dalam cinta. Ketiga, bila pecinta ragu,
tak percaya, dan curiga kepada orang yang dicintainya. Keempat, bila
cinta menyusut akibat membiarkan kesedihan, masalah, kesulitan, dan
penderitaan yang datang dalam jalur cinta. Kelima, bila pecinta
memaksakan kehendaknya sendiri, bukan menyerah kepada
kehendak kekasih. Itu semua adalah penyebab alami dari petaka
dalam hati yang mencinta, seperti penyakit bagi tubuh fisik. Lenyapnya
kesehatan membuat hidup menyedihkan, demikian pula lenyapnya
cinta membuat hati tertekan. Hanya pecinta yang menghindari
kesalahan di atas akan memperoleh manfaat dari cinta, dan tiba
dengan selamat di tempat tujuannya.

“Menurut hukum alam, perpisahan diperlukan meskipun ini paling menyakitkan. Bila dua hati bersatu dalam cinta, perpisahan menunggu mereka. Perpisahan harus diterima. Seorang penyair Persia berkata,
“Andai aku tahu kepedihan akibat perpisahan dalam cinta, aku tak akan pernah membiarkan cahaya cinta menyala di dalam hatiku.” Seperti yang dikatakan orang Jepang, Tuhan itu cemburu terhadap
semua selain diri-Nya. Siapa pun yang engkau cintai, ruh Allah secara alami akan memisahkannya, cepat atau lambat. “

”Kesedihan pecinta itu tiada henti, dalam kehadiran dan dalam kepergian kekasihnya: dalam kehadiran karena khawatir berpisah, dan dalam kepergian ke merindukan kehadirannya. Menurut sudut pandang mistik, derita cinta adalah dinamit yang memecahkan hati, meskipun hati itu sekeras batu. Bila selubung keras yang menutupi cahaya dari dalam itu dipecah, aliran semua kegembiraan datang seperti mata air dari gunung.”

”Pecinta itu tidak tenang, gelisah, dan tak bahagia dalam deritaperpisahan. Malam dan siang berlalu, semuanya berubah kecuali kepedihan pecinta. Kepedihan cinta merupakan satu-satunya temannya di setiap malam dalam perpisahan. Pecinta bertanya kepada malam perpisahan yang lelah, “Di mana engkau akan berada ketika aku mati?” Pecinta mengharapkan datangnya kematian sebelum kedatangan kekasih. Ia memohon agar kekasihnya menunjukkan diri kepadanya sesaat sebelum ia mati. Ia berdoa agar kekasihnya mengunjungi kuburannya, sekalipun bukan demi cinta,sekurang-kurangnya demi kehadiran.”

evolusi darwinisme

Sebelum menelaah berbagai penderitaan dan bencana yang ditimpakan Darwinisme kepada dunia, marilah kita mempelajari sejarah Darwinisme secara sekilas. Banyak orang percaya bahwa teori evolusi yang pertama kali dicetuskan oleh Charles Darwin adalah teori yang didasarkan atas bukti, pengkajian dan percobaan ilmiah yang dapat dipercaya. Namun, pencetus awal teori evolusi ternyata bukanlah Darwin, dan, oleh karenanya, asal mula teori ini bukanlah didasarkan atas bukti ilmiah.

mahasiswa


Mahasiswa adalah orang yang memiliki klas social yang berderajat tinggi dalam komunitas tersendiri. Mahasiswa, maha tinggi diantara siswa-siswa atau tingkatan pelajar-pelajar lainnya. Secara kompetensi pendidikan, bisa benar kalau mahasiswa itu adalah mahanya para siswa-siswa. Dilihat dari sistim pendidikan, kurikulum, dan ruang lingkup kompetensi yang sudah cenderung terorientasi. Sehingga tingkat keilmuan dan intelektualitasnya lebih menonjol dibanding para siswa.

Maka demikian wajarlah sebutan mahasiswa itu selalu menjadi incaran para politisi untuk terlibat menyuarakan kekuasaan politisi dimasyarakat secara luas. Untuk mahasiswa supaya tidak terjebak lebih jauh, sebaiknya mari kita menghangatkan lagi memori fitrah mahasiswa itu sendiri. Dimana keterlibatan mahasiswa dalam arena politik nasional maupun local adalah student movement yang mengedepankan political movement moralisme (gerakan politik bermoral).

A. Sejarah Singkat Gerakan Mahasiswa

Secara Nasional, posisi mahasiswa sebagai oposisi ad hoc non parlemen atau sering dibilang dengan istilah parlemen jalanan. Dimana menyuarakan kepentingan rakyat melalui mimbar bebas dijalanan.

Secara umum, aspirasi mahasiswa selalu berpihak pada kepentingan rakyat secara luas, walaupun tidak dapat dipungkiri, gerakan mahasiswa itu terkadang bermuatan politik praktis, yang seharusnya peran mahasiswa sebagai oposisi ad hoc memainkan moralitas political movement (Gerakan Politik Bermoral). Sadar atau tidak sadar, ada sebagian besar kelompok yang menikmati manuver-manuver mahasiswa tersebut. Tapi itulah resiko perjuangan, karena mahasiswa bergerak bukan diruang yang kosong, melainkan ruang kekuasaan politik yang menjadi incaran para petualang politik.

Secara singkat ada dua tahap revolusi demokratik yang dimainkan mahasiswa ditingkatan nasional, pada kekuasaa politik Indonesia. Puncak revolusi mei 1998 adalah penggulingan Jenderal Besar (purn) Soeharto, didahului oleh pendudukan gedung DPR/MPR oleh mahasiswa Indonesia. Namun, revolusi mei 1998 hanyalah awal dari tahap pertama (first strage) revolusi demokrasi yang dipelopori gerakan mahasiswa. Tahap pertama revolusi demokrasi ini merupakan tahap pembongkaran kesadaran massa dan mahasiswa terhadap struktur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang menindas atau eksploitatif.

Proses pembentukkan tahap pertama revolusi demokrasi ini berlangsung sepanjang sejarah rezim Orde baru (ditandai sejumlah “puncak” perlawanan gerakan mahasiswa 1974, 1987,1989, dan 1998). Peran oposisi adhoc gerakan mahasiswa merupakan peran historis yang dipaksakan secara struktural oleh rezim Orde baru yang menjalankan satu jenis faasisme baru yaitu fasisme pembangunan (developmental fascism). Peran ini menjadi permanen sepanjang sejarah rezim Orde baru karena diberangusnya semua kekuatan oposisi formal (dalam kondisi demokrasi merupakan peran partai politik) dan ditundukkannya masyarakat sipil secara korporatis-fasistis, maupun melalui kekerasan terbuka.

Peran oposisi adhoc ini kembali dijalankan gerakan mahasiswa dibawah rezim Abdurrahman Wahid karena; Pertama: agenda reformasi total tidak dilaksanakan oleh semua lembaga politik baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif; kedua: tidak ada satupun partai politik yang menegaskan kekuatan politik oposisional dan memperjuangkan pelaksanaan agenda reformasi total tanpa kompromi politik dengan rezim Orde baru; ketiga: semua partai politik peserta pemilu 1999 (48 parpol) adalah legitimator UU pemilu yang cacat demokrasi karena mensyahkan keberadaan TNI/POLRI di legislatif (DPR/MPR, DPRD I dan DPRD II) dan keikutsertaan partai Golongan Karya dalam pemilu tanpa pertanggungjawaban hukum terhadap kejahatan politik, ekonomi dan HAM sepanjang 32 tahun rezim Orde baru. Dengan demikian semua partai politik berkhianat terhadap agenda reformasi total dan revolusi demokrasi, karena menjadi kolaborator politik rezim Orde baru .

Tahap pertama revolusi demokrasi ini berawal pada tergulingnya Jenderal Besar (purn) Soeharto dan berakhir pada pelaksanaan seluruh agenda reformasi total. Bila seluruh agenda reformasi total dijalankan maka terbentuklah demokrasi politik demokrasi/reformasi total terhadap politik anti-demokrasi/anti reformasi total. Oleh karena agenda reformasi total belum dijalankan hingga rezim Abdurrahman Wahid, maka gerakan mahasiswapun terus menerus menjalankan oposisi adhoc-nya. Dapat dicatat dengan sejumlah “puncak lain” selain Mei 1998 (pendudukan DPR/MPR dan penggulingan Soeharto), November 1998 (Semanggi I, penolakan terhadap SI MPR), September 1999 (Semanggi II, Penolakan terhadap UU Penanggulangan Keadaan Bahaya), Oktober 1999 (Penolakan terhadap Habibie dan Wiranto), Januari 2001 (tuntutan terhadap penurunan Abdurrahman Wahid serta pembubaran dan pengadilan Partai Golkar).

Dalam skala waktu,tidak dapat ditetapkan kapan tahap pertama revolusi demokrasi atau pelaksanaan agenda reformasi total berakhir. Bukan tidak mungkin, bahkan rezim berikutnyapun yang dianggap pemilu yang cacat demokrasi, tidak akan mampu dan mau menyelesaikan tahap pertama revolusi demokrasi tersebut. Tetapi secara teoritis, tahap kedua (second stage) dari revolusi demokrasi dapat diawali bila semua agenda reformasi total sudah dijalankan. Tahap kedua ini merupakan tahap pembongkaran struktur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang menindas atau eksploitatif. Pada tahap kedua inilah pemantapan dan pengembangan demokrasi dijalankan melalui proses konsolidasi dan pendalaman demokrasi. Tetapi hingga rezim SBY-MJK sekarang, revolusi demokratik itu belum selesai, di satu sisi kekuatan mahasiswa sudah terpolarisasi ke gerakan politik kekuasaan, bukan politik nilai yang mengedepankan nilai-nilai moralitas kekuatan oposisi ad hoc. Maka tahap kedua untuk revolusi demokratik menuju demokrasi / reformasi total itu semakin jauh dari harapan. Bahkan cita-cita reformasi lambat laun semakin hilang dihati penggerak reformasi yang kini menduduki lembaga-lembaga kekuasaan politik.

Pada posisi ini, seharusnya generasi penggerak revolusi demokratik harus berani menarik tegas nilai-nilai kekuasaan politik praktis dengan nilai-nilai kekuasaan politik moralis. Pilihan tegas tersebut adalah mengedepankan gerakan kekuasaan politik moralis. Karena berdiri sebagai gerakan politik nilai moralitas, maka gerakan mahasiswa pun dengan luwes menetapkan sejumlah agenda dan target politik baru yang menghindarkan mereka dari jebakan dan manipulasi kepentingan elite maupun partai politik tertentu.

Melalui pertarungan gagasan yang cukup tajam antar kelompok dan gerakan mahasiswa, pada tahun 2001 secara praktis semua elemen gerakan mahasiswa “bersatu lagi” sebagai gerakan politik nilai, membela dan mengawal revolusi demokrasi dengan memperjuangkan agenda reformasi total yang mereka cita-citakan bahu membahu. Kini, kita semua menyaksikan sinergi gagasan dan kekuatan gerakan mahasiswa “bersatu” memperjuangkan agenda reformasi total atau enam visi reformasi, menolak kenaikan harga BBM dan sembako dan menjadikan KKN orde baru -partai Golkar sebagai musuh bersama (Common Enemy).

Tapi itu semua tidak bertahan lama, karena kekuatan mahasiswa tidak sanggup lagi membendung tawaran kekuasaan politik, yang ditawarkan dari partai-partai baru, bahkan partai golkar itu sendiri. Hingga sampai sekarang, praktis tidak ada lagi kekuatan mahasiswa secara nasional bersatu yang mampu menggoyang kekuasaan politik yang gagal membawa visi reformasi. Dikarenakan polarisasi gerakan mahasiswa itu sendiri yang semakin gamblang berafiliasi menjadi kekuatan politik praktis dari partai-partai politik.

Praktis mahasiswa kehilangan kekuatan dan arah gerakan yang moralis. Bahkan secara gamblang kita bisa mengelompokan komunitas mahasiswa yang menjadi bagian atau berafiliasi dengan partai politik itu sendiri.

Dari situlah kemudian munculah kelemahan kekuatan mahasiswa. Tapi mungkin inilah tahap kedua dari perjuangan mahasiswa, masuk menjadi kekuatan politik, mengambil ruang public dan mencoba masuk dalam system, berusaha keras mendominasi kebijakan public. Persoalanya kemudian, seberapa kuat mentalitas mahasiswa didalam system yang bobrok ini. Pemilu 1999 sudah cukup banyak aktivis mahasiswa yang menjadi bagian dari system, melalui DPR. DPRD I maupun DPRD II. Sampai sekarang tidak nampak keberhasilan infiltrasi mahasiswa terhadap pengambil kebijakan, bahkan lebih cenderung, mantan aktivis reformasi menjadi legitimasi kebijakan yang bobrok itu sendiri.

B. Kegamangan pada Orientasi Gerakan

Kegamangan gerakan mahasiswa itu nampak pada orientasi pasca gerakan 1998. Sebuah pilihan gerakan yang terkondisikan pada zamanya yaitu Gerakan Politik Nilai VS Gerakan Politik Kekuasaan. Semuanya memaksakan diri dan meninggalkan orientasi gerakan moral.

Walaupun, Hariman Siregar (Mantan Ketua BEM UI 1974, tokoh peristiwa Malari) dalam bukunya ‘Gerakan Mahasiswa, Pilar ke 5 Demokrasi’ bersikukuh bahwa gerakan mahasiswa adalah gerakan moral dan bukan gerakan politik. Kalau sampai gerakan mahasiswa melakukan pergerakan politik, berarti dia telah keluar dari jati dirinya. Oleh karena itu beliau tidak bersepakat dengan gerakan mahasiswa yang bermain di tataran politik seperti menuntut mundur seorang presiden.

Hal yang berbeda disampaikan Adian Napitupulu (Mantan Aktivis Forkot yang dari 1998 hingga sekarang menuntut Presiden mundur yang terbukti gagal membawa visi reformasi), beliau berpendapat Gerakan Mahasiswa justru merupakan gerakan politik dan tidak perlu takut untuk menegaskan gerakan mahasiswa sebagai gerakan politik ekstra parlementer. Gerakan mahasiswa memiliki tanggung jawab secara politis atas bangsanya yang sedang dalam sakaratul maut, dan mereka dituntut untuk melakukan gerakan politik secara aktif dan masif.

Sebenarnya, ada titik temu di antara dua aliran di atas karena kedua-duanya juga meyakini gerakan mahasiswa sebagai gerakan moral yang universal. Perbedaan terjadi berkaitan dengan gerakan politik yang dilakukan mahasiswa. Apakah itu sesuai dengan jati diri dan karakter pergerakan mahasiswa?

Perbedaan pandangan di atas menyebabkan mahasiswa terpolarisasi dalam dua kutub yang berlawanan. Karena itu kita perlu melakukan redefinisi paradigma baru pergerakan mahasiswa dalam rangka rekonstruksi jati diri dan karakter pergerakan mahasiswa Indonesia, dan sebagai upaya rekonsiliasi antar kubu sekaligus langkah awal konsolidasi pergerakan mahasiswa Indonesia yang hari ini terkotak-kotak.

Kalau kita menganalisis secara jujur, aktifitas pergerakan mahasiswa seperti demonstrasi, orasi, seminar, kongres, pernyataan sikap, tuntutan dan lain-lain, sebenarnya merupakan aktifitas politik. Semua itu merupakan sarana komunikasi politik lisan dan tulisan. Jadi secara jujur tak bisa dipungkiri bahwa gerakan mahasiswa merupakan gerakan politik. Namun, gerakan politik seperti apakah yang layak dimainkan pergerakan mahasiswa? Apa yang membedakannya dengan partai politik?

Ada konsep menarik yang akhir-akhir ini mencuat dan Saya melihatnya sebagai alternatif yang cerdas. Hal ini berkaitan dengan mencuatnya konsep Gerakan Politik Nilai (value political movement) dan Gerakan Politik Kekuasaan (power political movement).

Gerakan Politik Nilai (value political movement) adalah gerakan yang berorientasi terciptanya nilai-nilai ideal kebenaran, keadilan, humanisme (kemanusiaan), profesionalitas dan intelektualitas dalam seluruh aspek pengelolaan negara. Sedangkan gerakan politik kekuasaan (power political movement) merupakan gerakan politik untuk mencapai kekuasaan seperti yang dilakukan oleh partai-partai politik.

Gerakan mahasiswa sebagai gerakan Politik Nilai (value political movement) ini tidak mempedulikan siapa yang berkuasa, karena siapa pun yang berkuasa akan menjadi sasaran tembak ketika melakukan penyimpangan. Ia tidak berkepentingan mendukung seseorang untuk menjadi penguasa, tapi siapa pun penguasa yang otoriter akan berhadapan dengan gerakan mahasiswa.

Hal tersebut jelas berbeda dengan ketika gerakan mahasiswa menjadi gerakan politik kekuasaan (power political movement), karena ia sangat mempedulikan siapa yang berkuasa dan senantiasa berusaha merebut kekuasaan itu, atau berusaha terus mempertahankan kekuasaan itu ketika ia menjadi penguasa atau membela organisasi/partai yang menjadi patronnya ketika menjadi penguasa.

Gerakan politik nilai mahasiwa bersifat independen, tidak mendukung calon penguasa dan tidak masuk ke dalam sistem pemerintahan atas nama pergerakan mahasiswa, karena dengan demikian fungsi controlnya hilang, selain itu ada tugas utama mahasiswa yang akan terbengkalai, yakni belajar. Namun, ketika secara nilai Gerakan ini lebih memainkan fungsinya sebagai social control dan social pressure terhadap kekuasaan. Kalaupun gerakan menukik menjadi tuntutan mundur penguasa, itu didasari standar nilai yang jelas bahwa pemerintah sudah tak mampu dan bukan dalam rangka menaikkan seseorang menjadi penggantinya.

Gerakan politik kekuasaan biasanya tidak independen karena kepentingannya sempit: kekuasaan. Jika gerakan mahasiswa menjadi gerakan politik kekuasaan, maka bukan merupakan hal yang tabu untuk mengatasnamakan aktifis gerakan mahasiswa dalam rangka mendukung calon penguasa (seperti yang dilakukan Rico Marbun dkk dengan terang-terangan mendukung Jenderal Wiranto dari Partai Golkar sebagai calon Presiden dalam pemilu 2004), atau masuk ke dalam sistem (seperti para penganut “junta muda mahasiswa”, dan seperti aktifis mahasiswa di awal orde baru yang menjadi anggota parlemen atas nama perwakilan mahasiswa), atau membela penguasa/partai yang merupakan patronnya (seperti CGMI yang membela PKI di tahun 1966).

Saya sepakat dengan pandangan gerakan mahasiswa selain sebagai gerakan moral, juga merupakan gerakan politik nilai dan bukan gerakan politik kekuasaan. Gerakan politik kekuasaan merupakan area concern partai politik dan bukan untuk gerakan mahasiswa. Jika ada aktifis mahasiswa yang bermain dalam area tersebut, seharusnya tidak mengatasnamakan gerakan mahasiswa, tapi lebih baik bergabung dalam partai politik. Gerakan politik nilai memang bersentuhan dengan aktifitas-aktifitas politik, menggunakan berbagai sarana komunikasi politik, dan memiliki target-target politik, tapi bukan berkaitan dengan perebutan kekuasaan.

Memang dengan demikian, gerakan mahasiswa akan tampak seperti koboy pahlawan yang datang ke kota untuk memberantas bandit-bandit dan penjahat. Setelah bandit-bandit itu kalah, Sang Koboy kembali pulang ke padang rumput. Mahasiswa akan turun ketika menyaksikan rakyat terdzalimi oleh bandit-bandit penguasa dan kembali ke kampus untuk belajar setelah rezim itu “dihajar” dan diberi pelajaran.

Lalu, bagaimana sesudah itu? Siapa yang akan memimpin kota sepeninggal sang Koboy? Siapa yang akan memimpin negeri setelah Sang diktator turun?. Di sinilah rumitnya. Yang pasti itu bukan tugas sang Koboy muda, ia masih harus belajar sehingga suatu saat nanti sampai masanya dia memimpin kota. Itu bukan tugas gerakan mahasiswa, ia masih punya tugas akademis dan pembelajaran kaderisasi kepemimpinan di kampus yang menjadikannya siap untuk suatu saat menjadi para pemimpin masyarakat yang memiliki konsistensi idealisme seperti ketika masih di kampus.

Masalah kekuasaan lebih merupakan tugas partai politik. Gerakan mahasiswa hanya bertanggung jawab mengontrol dan mengawal transisi dan developmentasi demokrasi supaya tetap pada relnya, terlepas dari siapa yang berkuasa. Dalam pelaksanaannya bukan merupakan hal yang tidak mungkin untuk berkordinasi dengan partai politik, LSM dll ketika lembaga-lembaga tersebut menjunjung nilai-nilai moral universal seperti gerakan mahasiswa.

Meskipun demikian, ada pertanyaan yang tiba-tiba muncul dan menggelitik. Mungkinkah terjadi suatu kondisi luar biasa memaksa keterlibatan mahasiswa untuk terjun menjadi para pemimpin negara? Menurut Saya mungkin-mungkin saja, hanya mereka harus siap dengan konsekuensi seperti yang disampaikan Imam Syafi’I : “Apabila orang muda terlalu cepat tampil menjadi pemimpin, maka ia akan kehilangan banyak waktu untuk ilmu!”. Meskipun demikian, bukan hal yang mustahil seorang muda mengakselerasi kematangannya melalui tradisi ilmiah dan pergolakan social yang kental.

Tugas inti kita sekarang, bagaimana mengoptimalkan keseluruhan peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa. Fungsi yang dimaksud adalah fungsi intelektual akademisi, fungsi cadangan masa depan (iron stock), fungsi agen perubah (agent of change) dll. Kata kuncinya adalah menjadi pembelajar sejati, sehingga mahasiswa mampu memiliki kedewasaan yang jauh meninggalkan umurnya dan pandangan-pandangan yang jauh meninggalkan zamannya. Sehingga kita senantiasa siap memenuhi panggilan kehidupan untuk menoreh sejarah kepahlawanan sebagai pemimpin sejat

antara hak dan kewajiban

pergerakan mahasiswa

Belakangan ini sangat susah menemukan pergerakan mahasiswa yang mampu memberikan peran lebih untuk negara. Terobosan-terobosan baru dalam konteks konsep pergerakan mahasiswa masih belum mampu mengatasi masalah-masalah bangsa. Peran mahasiswa Indonesia dalam merubah arah sebuah bangsa dan negara Indonesia hanya mampu ditunjukkan ketika diruntuhkannya rezim orba yang selama 30 tahun memiliki otoritasi yang membawa Indonesia pada arah kepentingan global, bukan lagi pada tataran keadilan sosial masyarakat. Pasca itu, pergerakan mahasiswa mulai kehilangan taringnya dan kemudian mati suri. Sehingga sampai saat ini mahasiswa hanya mampu memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara yang sangat minim. Padahal sampai saat ini kepercayaan rakyat Indonesia masih menggantungkan nasibnya pada mahasiswa sebagai sebuah tatanan masyarakat intelektual yang diharapkan mampu merubah nasib bangsa. Bangsa yang selama ini tidak pernah bisa merasa bersyukur telah menjadi warga negara Indonesia karena selalu dibuat sengsara dan tidak pernah sedikitpun menerima keadilan.

Disamping itu, Mahasiswa mempunyai kewajiban sendiri terhadap perannya sebagai sebuah kelas dari masyarakat yang diyakini memiliki kemampuan intelektual yang melebihi kelas sosial manapun. Peran mahasiswa di bidang keilmuan yang di gelutinya dituntut untuk mampu berperan lebih pada tataran keilmuan dibidangnya. Sehingga diharapkan mampu membangun sektor-sektor penting negara ini agar lebih maju. Kemudian pertanyaannya adalah pergerakan mahasiswa seperti apa yang mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa sekaligus mampu memiliki peran penting dalam pembangunan negara yang sesuai dengan basis keilmuannya?.

pengaruh kekuasaan islam

Kalo kamu rajin baca buku-buku tentang sejarah perkembangan Islam. Insya Allah, kamu akan mendapatkan kalo Islam tuh hebat banget di masa lalu. Jempolan di saat Eropa dan negara lainnya terbelakang. Bener. Coba deh baca. Kita menyarankan agar kamu rajin datengin perpustakaan sekolah atau perpusatkaan umum. Kalo bosen bisa juga jalan-jalan ke toko buku setempat. Baca sepuasnya, walau kudu ngumpet takut kena tegor penjaga toko. Tapi tentunya yang dibaca adalah buku yang ada kaitannya dengan sejarah perkembangan Islam. Coba ya…
Sobat muda muslim, kayaknya banyak dari kita-kita yang nggak ngeh dengan sejarah Islam yang gemilang banget. Abis kita kebanyakan baca buku-buku yang sebetulnya nggak terlalu berpengaruh besar buat pengetahuan Islam kita. Informasi yang kita dapatkan lebih benyak berita seputar kaum seleb. Sampe obrolan di antara kita pun nggak jauh dari urusan gosip selebritis, sinetron, film, musik, dan seabrek info sejenis. Akibatnya kita jadi males mikir yang berat-berat. Kayaknya, otak kita jadi turun ke dengkul. Karena nggak pernah dipake mikir serius dan bermanfaat.
Nah, ngomong-ngomong soal kejayaan Islam, kita patut bersyukur. Karena kita ditakdirkan oleh Allah Swt. untuk menjadi seorang muslim. Islam itu hebat lho. Mampu memimpin dunia ini selama 14 abad tanpa henti. Sejak Rasulullah saw. memimpin dunia ini, sistem kehidupan Islam baru ambruk tahun 1924. Dihancurkan oleh Musthafa Kamal at-Taturk yang keturunan Yahudi itu bekerjasama dengan Inggris.
Peradaban lain nih, nggak level deh. Sosialisme, termasuk Komunisme cuma bisa bertahan sekitar 70-an tahun. 1917 Revolusi Bolshevic, awal tahun 90-an ambruk. Sampe-sampe grup rock sekaliber Scorpion bikin lagu Wind of Change yang ngetop itu. Mungkin sebagai bentuk “syukuran” kali ye? ? Termasuk yang lagi sekarat sekarang ini adalah kapitalisme. Meski tampak sehat, tapi sistem kehidupan yang mengatur kita saat ini udah keropos dan udah siap–siap akan istirahat dengan tenang. Kita siapin aja kuburannya. Itu sebabnya, kita songsong kebangkitan Islam. Kita sambut dengan hangat. Insya Allah, Islam akan menghancurkan semua ideologi buatan manusia yang udah bikin sengsara dalam kehidupan ini.
Sobat muda muslim, bicara tentang masa lalu Islam, adalah sesuatu yang terindah. Orang Barat yang berpikir obyektif bakalan muji-muji Islam lho. Betapa hebatnya al-Quran yang bisa membimbing manusia menjadi mulia.
“Tetapi hendaklah diingat, bahwa Quran memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum muslimin daripada Bibel dalam agama Kristen; ia bukan saja kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text-book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India. Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini…” (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam) Coba, orang Barat aja mengagumi al-Quran, masak kita males-malesan hanya untuk sekadar baca? Padahal, di dalamnya terkandung banyak pelajaran, termasuk menuntun kita untuk bisa menjadi yang terbaik dengan ilmu pengetahuan. Bener lho.
Itu sebabnya, W.E. Hocking berkomentar, “Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikatakan, bahwa hingga pertengahan abad ke tigabelas, Islam-lah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” (The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461)
Sobat muda muslim, barangkali kitanya yang jarang bersentuhan dengan al-Quran dan juga Islam, hingga kita nggak menyadari kalo kita adalah umat yang mulia dan berhasil memberikan pencerahan kepada umat lain.
Sumbangan Islam Kita kudu bersyukur bahwa Islam amat disegani sekaligus dipuji di seluruh dunia. Sampe-sampe Prof. G. Margoliouth dalam De Karacht van den Islam menuliskan, “Penyelidikan telah menunjukkan, bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi, ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari bahasa Arab, dan Quran-lah yang, walaupun tidak secara langsung, memberikan dorongan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan kawan-kawan mereka”
“Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi,” komentar Jacques C. Reister. Sobat muda muslim, kekaguman dunia terhadap Islam, bukanlah basa-basi. Buktinya, Islam telah melahirkan begitu banyak ilmuwan yang memberi jalan kepada penduduk dunia untuk bisa menjadi yang terbaik. Dari segala bidang lagi. Dari akidah, syariah, sampe iptek.
Di bidang iptek khususnya, udah nggak keitung sumbangannya. Pernah dengar nama al-Khawarizmi? Nah, inilah penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma. Diambil dari namanya, al-Khawarizmi. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah. Pendekatan yang dipakainya menggunakan pendekatan sistematis dan logis.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, Algebra, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, hanya dikenal dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa. Buku geografinya berjudul Kitab Surat-al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
Selain beliau, masih ada nama yang patut disebut sebagai penyumbang untuk dunia. Hmm.. bagi kamu yang udah ngelotok ngapalin nama-nama ilmuwan Kimia dari Barat, kayaknya kudu malu deh. Sebab, ada masternya yang diakui oleh dunia. Dialah Jabir Ibn Hayyan. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal, dan penguraian zat kimia.
Di abad pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia--termasuk kitabnya yang masyhur Kitab al-Kimya dan Kitab al-Sab'een, sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Terjemahan Kitab al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Buku kedua (Kitab as-Sab'een), diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona. Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances, dan Book of Eastern Mercury.
Kamu suka mainin bola dunia, alias globe? Nah, inilah orang yang berhasil membuatnya pertama kali. Namanya al-Idrisi, orang Barat menyebutnya Dreses. Al-Idris (1099-1166) dikenal oleh orang-orang Barat sebagai seorang ahli geografi, yang telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 kilogram untuk Raja Roger II dari Sicilia. Globe buatan al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan. Beliau memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitab al-Rujari (Roger's Book).
Sobat muda muslim, kagum ya? Tenang, masih ada ilmuwan lainnya yang kudu kamu ketahui. Nashiruddin ath-Thusi, beliau adalah masternya ilmu astronomi dan perbintangan. Ibnu al-Haytsam jagoannya ilmu alam dan ilmu pasti. Beliau menulis buku berjudul al-Manazir yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.
Kamu perlu juga berkenalan dengan Ibnu Rusyd, beliau adalah filosof, dokter, dan ahli fikih Andalusia. Bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran ialah al-Kulliyat yang berisi kajian ilmiah pertama kali mengenai tugas jaringan-jaringan dalam kelopak mata. Masih di bidang kedokteran, ada nama yang kayaknya kamu juga udah pernah denger, dialah Ibnu Sina, orang Eropa menyebutnya Avicena. Beliau adalah pakar kedokteran. Meninggalkan sekitar 267 buku. Al-Qanun fi al-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.
Islam juga punya ahli geografi ulung yang bernama Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman. Kemudian ada al-Kindi, beliau adalah simbol kedigdayaan ilmuwan muslim. Jempolan dalam ilmu fisika dan filsafat. Beliau bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. 15 buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata, dan cahaya. Dan dua buah buku mengenai musik. Muhammad, Ahmad, dan Hasan—tiga keturunan Musa Ibnu Syakir, menyumbangkan ilmu teknik pengairan dan matematika. Dan mengenai dunia sejarah, filsafat, dan sosiologi, kudu mengakui sang maestro, Ibnu Khaldun.
Sobat, kalo mau dirinci lagi, wah, kayaknya nggak cukup deh empat halaman buletin ini untuk menuliskan daftar nama ilmuwan muslim yang udah banyak jasanya untuk dunia ini. Dunia memang pantas berhutang kepada Islam dan kaum muslimin, yang telah memberikan jalan untuk meraih kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi. Amat wajar dong kalo ilmuwan sekelas Emmanuel Deutch berkomentar, “Semua ini memberi kesempatan bagi kami (bangsa Barat) untuk mencapai kebangkitan (renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern. Oleh karena itu, sewajarnyalah jika kami selalu mencucurkan airmata manakala kami teringat saat-saat terakhir jatuhnya Granada.” Granada adalah benteng terakhir kaum muslimin di Andalusia yang jatuh ke tangan bangsa Eropa yang kafir.
Sobat muda muslim, orang lain di luar Islam saja mengagumi agama kita, masak kita anteng-anteng aja, bahkan nggak kenal Islam dan kejayaannya. Malu dong. Iya nggak? Memang sih, nggak salah-salah amat kita-kita jadi begini. Sebab, Barat udah berhasil memisahkan Islam dari kehidupan kita. Akibatnya, kita jauh banget dengan Islam. Ironinya, banyak di antara kita yang malah mengamalkan ajaran Barat yang kufur. Buwahaya!
Jadi, mulailah belajar tentang Islam. Kalo males? Wah, kayaknya apa yang disampaikan Imam as-Syafi’i patut kita renungkan, “Barangsiapa tidak memanfaatkan masa mudanya untuk menuntut ilmu, maka bertakbirlah empat kali untuknya sebagai tanda kematiannya.” Nah lho. Jadi, kita ngaji yuk!?
_______________________________________
Edisi 113/Tahun ke-3 (2 September 2002)
[http://www.dudung.net/news/detailnya.php?ArtID=289]
10 September 2002 - 17:18
Dunia Berhutang Kepada Islam
Kalo kamu rajin baca buku-buku tentang sejarah perkembangan Islam. Insya Allah, kamu akan mendapatkan kalo Islam tuh hebat banget di masa lalu. Jempolan di saat Eropa dan negara lainnya terbelakang. Bener. Coba deh baca. Kita menyarankan agar kamu rajin datengin perpustakaan sekolah atau perpusatkaan umum. Kalo bosen bisa juga jalan-jalan ke toko buku setempat. Baca sepuasnya, walau kudu ngumpet takut kena tegor penjaga toko. Tapi tentunya yang dibaca adalah buku yang ada kaitannya dengan sejarah perkembangan Islam. Coba ya…
Sobat muda muslim, kayaknya banyak dari kita-kita yang nggak ngeh dengan sejarah Islam yang gemilang banget. Abis kita kebanyakan baca buku-buku yang sebetulnya nggak terlalu berpengaruh besar buat pengetahuan Islam kita. Informasi yang kita dapatkan lebih benyak berita seputar kaum seleb. Sampe obrolan di antara kita pun nggak jauh dari urusan gosip selebritis, sinetron, film, musik, dan seabrek info sejenis. Akibatnya kita jadi males mikir yang berat-berat. Kayaknya, otak kita jadi turun ke dengkul. Karena nggak pernah dipake mikir serius dan bermanfaat.
Nah, ngomong-ngomong soal kejayaan Islam, kita patut bersyukur. Karena kita ditakdirkan oleh Allah Swt. untuk menjadi seorang muslim. Islam itu hebat lho. Mampu memimpin dunia ini selama 14 abad tanpa henti. Sejak Rasulullah saw. memimpin dunia ini, sistem kehidupan Islam baru ambruk tahun 1924. Dihancurkan oleh Musthafa Kamal at-Taturk yang keturunan Yahudi itu bekerjasama dengan Inggris.
Peradaban lain nih, nggak level deh. Sosialisme, termasuk Komunisme cuma bisa bertahan sekitar 70-an tahun. 1917 Revolusi Bolshevic, awal tahun 90-an ambruk. Sampe-sampe grup rock sekaliber Scorpion bikin lagu Wind of Change yang ngetop itu. Mungkin sebagai bentuk “syukuran” kali ye? ? Termasuk yang lagi sekarat sekarang ini adalah kapitalisme. Meski tampak sehat, tapi sistem kehidupan yang mengatur kita saat ini udah keropos dan udah siap–siap akan istirahat dengan tenang. Kita siapin aja kuburannya. Itu sebabnya, kita songsong kebangkitan Islam. Kita sambut dengan hangat. Insya Allah, Islam akan menghancurkan semua ideologi buatan manusia yang udah bikin sengsara dalam kehidupan ini.
Sobat muda muslim, bicara tentang masa lalu Islam, adalah sesuatu yang terindah. Orang Barat yang berpikir obyektif bakalan muji-muji Islam lho. Betapa hebatnya al-Quran yang bisa membimbing manusia menjadi mulia.
“Tetapi hendaklah diingat, bahwa Quran memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum muslimin daripada Bibel dalam agama Kristen; ia bukan saja kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text-book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India. Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini…” (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam) Coba, orang Barat aja mengagumi al-Quran, masak kita males-malesan hanya untuk sekadar baca? Padahal, di dalamnya terkandung banyak pelajaran, termasuk menuntun kita untuk bisa menjadi yang terbaik dengan ilmu pengetahuan. Bener lho.
Itu sebabnya, W.E. Hocking berkomentar, “Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikatakan, bahwa hingga pertengahan abad ke tigabelas, Islam-lah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” (The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461)
Sobat muda muslim, barangkali kitanya yang jarang bersentuhan dengan al-Quran dan juga Islam, hingga kita nggak menyadari kalo kita adalah umat yang mulia dan berhasil memberikan pencerahan kepada umat lain.
Sumbangan Islam Kita kudu bersyukur bahwa Islam amat disegani sekaligus dipuji di seluruh dunia. Sampe-sampe Prof. G. Margoliouth dalam De Karacht van den Islam menuliskan, “Penyelidikan telah menunjukkan, bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi, ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari bahasa Arab, dan Quran-lah yang, walaupun tidak secara langsung, memberikan dorongan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan kawan-kawan mereka”
“Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi,” komentar Jacques C. Reister. Sobat muda muslim, kekaguman dunia terhadap Islam, bukanlah basa-basi. Buktinya, Islam telah melahirkan begitu banyak ilmuwan yang memberi jalan kepada penduduk dunia untuk bisa menjadi yang terbaik. Dari segala bidang lagi. Dari akidah, syariah, sampe iptek.
Di bidang iptek khususnya, udah nggak keitung sumbangannya. Pernah dengar nama al-Khawarizmi? Nah, inilah penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma. Diambil dari namanya, al-Khawarizmi. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah. Pendekatan yang dipakainya menggunakan pendekatan sistematis dan logis.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, Algebra, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, hanya dikenal dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa. Buku geografinya berjudul Kitab Surat-al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
Selain beliau, masih ada nama yang patut disebut sebagai penyumbang untuk dunia. Hmm.. bagi kamu yang udah ngelotok ngapalin nama-nama ilmuwan Kimia dari Barat, kayaknya kudu malu deh. Sebab, ada masternya yang diakui oleh dunia. Dialah Jabir Ibn Hayyan. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal, dan penguraian zat kimia.
Di abad pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia--termasuk kitabnya yang masyhur Kitab al-Kimya dan Kitab al-Sab'een, sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Terjemahan Kitab al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Buku kedua (Kitab as-Sab'een), diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona. Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances, dan Book of Eastern Mercury.
Kamu suka mainin bola dunia, alias globe? Nah, inilah orang yang berhasil membuatnya pertama kali. Namanya al-Idrisi, orang Barat menyebutnya Dreses. Al-Idris (1099-1166) dikenal oleh orang-orang Barat sebagai seorang ahli geografi, yang telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 kilogram untuk Raja Roger II dari Sicilia. Globe buatan al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan. Beliau memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitab al-Rujari (Roger's Book).
Sobat muda muslim, kagum ya? Tenang, masih ada ilmuwan lainnya yang kudu kamu ketahui. Nashiruddin ath-Thusi, beliau adalah masternya ilmu astronomi dan perbintangan. Ibnu al-Haytsam jagoannya ilmu alam dan ilmu pasti. Beliau menulis buku berjudul al-Manazir yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.
Kamu perlu juga berkenalan dengan Ibnu Rusyd, beliau adalah filosof, dokter, dan ahli fikih Andalusia. Bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran ialah al-Kulliyat yang berisi kajian ilmiah pertama kali mengenai tugas jaringan-jaringan dalam kelopak mata. Masih di bidang kedokteran, ada nama yang kayaknya kamu juga udah pernah denger, dialah Ibnu Sina, orang Eropa menyebutnya Avicena. Beliau adalah pakar kedokteran. Meninggalkan sekitar 267 buku. Al-Qanun fi al-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.
Islam juga punya ahli geografi ulung yang bernama Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman. Kemudian ada al-Kindi, beliau adalah simbol kedigdayaan ilmuwan muslim. Jempolan dalam ilmu fisika dan filsafat. Beliau bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. 15 buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata, dan cahaya. Dan dua buah buku mengenai musik. Muhammad, Ahmad, dan Hasan—tiga keturunan Musa Ibnu Syakir, menyumbangkan ilmu teknik pengairan dan matematika. Dan mengenai dunia sejarah, filsafat, dan sosiologi, kudu mengakui sang maestro, Ibnu Khaldun.
Sobat, kalo mau dirinci lagi, wah, kayaknya nggak cukup deh empat halaman buletin ini untuk menuliskan daftar nama ilmuwan muslim yang udah banyak jasanya untuk dunia ini. Dunia memang pantas berhutang kepada Islam dan kaum muslimin, yang telah memberikan jalan untuk meraih kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi. Amat wajar dong kalo ilmuwan sekelas Emmanuel Deutch berkomentar, “Semua ini memberi kesempatan bagi kami (bangsa Barat) untuk mencapai kebangkitan (renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern. Oleh karena itu, sewajarnyalah jika kami selalu mencucurkan airmata manakala kami teringat saat-saat terakhir jatuhnya Granada.” Granada adalah benteng terakhir kaum muslimin di Andalusia yang jatuh ke tangan bangsa Eropa yang kafir.
Sobat muda muslim, orang lain di luar Islam saja mengagumi agama kita, masak kita anteng-anteng aja, bahkan nggak kenal Islam dan kejayaannya. Malu dong. Iya nggak? Memang sih, nggak salah-salah amat kita-kita jadi begini. Sebab, Barat udah berhasil memisahkan Islam dari kehidupan kita. Akibatnya, kita jauh banget dengan Islam. Ironinya, banyak di antara kita yang malah mengamalkan ajaran Barat yang kufur.

kunci kebahagian dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :“Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.

Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua, Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?

Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.

Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa `sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia “), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

seputar cerita

Kisah ini bermula ketika aku mencari tempat kost di daerah sekitar kampus. Setelah sekian lama berputar-putar, akhirnya sampailah aku di suatu rumah. Lokasinya enak, sejuk dan rindang. Dalam hati aku menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah harga, datanglah anak ibu kost yang nomor 3, namanya Mbak Desi (itu kuketahui setelah aku kost di situ).

Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.

Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.

Dan yang membuatku semangat untuk mengejarnya adalah dia juga memberi respon atas kerlingan-kerlingan mataku dan tingkahku. Walaupun dia sudah bersuami dan mempunyai anak satu, tapi keindahan tubuhnya masih kelihatan, ini terbayang dari baju tidur yang dia kenakan tiap pagi, tipis dan tembus pandang, jadi kalau Mbak Desi berjalan aku selalu ada saja acara untuk mengikutinya entah mandi, ke belakang atau entah apa saja yang dia lakukan. Dan sesekali kalau rumah sedang sepi, aku berjalan di belakangnya sambil mengocok batang kemaluanku yang selalu tegang bila melihat dia sambil berimajinasi berhubungan badan dengan Mbak Desi.

Ini kulakukan beberapa kali, sampai suatu saat ketika aku sedang mengocok batang kemaluanku, tiba-tiba Mbak Desi berbalik dan berkata, “Entar kalau udah keluar di lap ya..” tentu saja aku jadi belingsatan, tapi aku cepat menguasai situasi, dengan berterus terang sama Mbak Desi, “Entar Mbak, tanggung nich..” dan aku pun makin mempercepat kocokanku dengan harapan aku semprotkan di perut Mbak Desi, sebab waktu itu Mbak Desi berbalik dan berhadap-hadapan denganku. Dan tanpa di sangka Mbak Desi membungkuk dan mengulum batang kemaluanku, tentu saja aku makin terangsang oleh sentuhan-sentuhan lidah Mbak Desi, tampak Mbak Desi mengulum dengan penuh nafsu diiringi oleh sedotan-sedotan dan gigitan kecilnya, sesaat kemudian kemaluanku mulai berdenyut dan makin menegang keras.

“Terus Mbak.. oh.. oh.. oh.. enak Mbak..” bagaikan melayang di awan kepalaku mulai berkunang-kunang, dan Mbak Desi pun sepertinya tahu situasi saat itu, dia pun mulai mengocok dengan tangannya dengan irama cepat.
“Ooh.. Mbak.. Mbak.. aku mau keluar Mbak.. oh.. oh.. oh.. sshh.. shh.. ah..” Crott.. croott.. keluarlah air maniku banyak sekali membasahi bibirnya berkilat-kilat diterpa sinar lampu dapur. Dan tanpa pikir panjang aku langsung mengulum bibirnya yang masih dipenuhi spermaku, sambil aku bergerilya di sepanjang dadanya, yang kira-kira berukuran 36. Setelah beberapa saat dia mulai mengendurkan ciumannya dan berkata, “Sekarang bukan waktunya Dik..” Kejadian di dapur itu selalu teringat olehku dan selalu menjadi imajinasiku.

Hari berikutnya aku makin sering menggoda dia, tanpa sepengetahuan suaminya. Suatu saat suaminya ada keperluan keluar kota, saat itulah yang kutunggu-tunggu untuk iseng mengajaknya jalan, dengan alasan ingin diantar ke Cihampelas membeli baju. Mbak Desi pun mau, jadilah aku keluar bersama dia. Di tengah perjalanan aku ngobrol dengannya, mengorek tentang rumah tangganya terutama masalah kehidupan seksualnya. Ternyata dia saat itu sedang suntuk di rumah dan ingin main keluar, langsung saja kusambut kesempatan itu, kuajak dia main ke daerah pegunungan di Lembang.

Di sana dingin sekali, dan aku mulai memberanikan diri memegang tangan dan pahanya. Sambil menggodanya, “Mbak dingin-dingin gini enaknya apa ya..” kataku.
“Ee.. apa ya..” katanya.
“Kita sewa hotel aja yuuk.. Mbak Desi kedinginan nich..” katanya lagi.
Sebuah permintaan yang membuatku deg-degan, langsung saja kubelokkan ke sebuah hotel yang kelas Rp 50.000-an,
“Gimana Mbak, udah anget belum..” tanyaku di dalam kamar.
“Anget gimana? tidak ada yang memeluk kok anget..” jawab dia.
“Bener nich..” kataku.

Langsung saja kudekati dia dan tanpa canggung lagi aku mulai mencium bibirnya, dan dia pun membalas, ternyata dia begitu mudah terangsang oleh ciumanku yang langsung kuteruskan dengan menjilati leher disertai dengan gigitan kecil. Aku pun mulai bergerilya dengan menelusupkan tanganku di balik kaosnya. Busyet, dia tidak memakai BH di payudara yang berukuran 36B. Aku buka kaosnya dan tampaklah sebuah gundukan 36B dengan puting yang merah kecoklatan. Begitu bersih dan putih tubuhnya, kujilati leher dan pelan-pelan turun ke dadanya. Mbak Desi pun melengus perlahan sambil mengacak-acak rambutku. Hingga sampai saat aku melingkar-lingkarkan lidahku di seputar puting susunya, dia makin keras melenguh, hal itu makin membuat nafsuku memuncak, “Iseep.. Dik.. iseepp.. teruss.. aahh..” Kusedot putingnya dan saking memuncaknya nafsuku, kugigit putingnya, dia semakin menggila mendesah-desah tak karuan.

Perlahan-lahan aku memasukkan tanganku di balik celana jeansnya. Oh, begitu lembut bulu kemaluannya disertai dengan basahnya bibir kemaluannya. Kulepas baju dan celananya sampai keadaan telanjang bulat, begitu mulus tubuhnya, sejenak kupandangi tubuhnya dengan tertegun, lalu aku gantian melepas semua baju dan celanaku hingga kami berdua telanjang bulat tanpa selembar benang pun. Kugigit-gigit kecil dan jilati perutnya perlahan-lahan sambil terus turun ke arah pangkal pahanya, terus turun sampai ke telapak kaki kiri dan kanan. Kubalikkan badannya hingga dia tengkurap, lalu dari belakang leher kujilati perlahan-lahan sambil menggigit kecil dan turun, “Ohh.. Diikk.. terus Dikk.. oh.. oh.. enak Diikk..” erangan Mbak Desi disertai dengan belaian usapan telapak tangan lembutnya. Terus turun dari punggung ke arah pantat, sampai di pantat kugigit dia saking menahan nafsuku, dia pun meregang menjerit kecil.

Lalu hingga tiba di daerah selangkangannya, kulihat kemaluannya merah dan basah berkilat-kilat oleh karena lendir birahi, pelan-pelan kujilati pinggiran kemaluannya dengan gerakan melingkar di pinggir kemaluannya. Aku pun mulai membuka bibir kemaluannya dengan kedua tanganku tampaklah klitorisnya yang sudah menegang berwarna merah. Perlahan-lahan kujilat klitorisnya pelan tapi pasti sambil kugerakkan naik turun sepanjang garis kemaluannya. Mbak Desi pun makin mengerang, menghempaskan badannya ke kiri dan ke kanan sambil sesekali menjambak rambutku disertai teriakan kecil.

Beberapa saat kemudian Mbak Desi mulai mengejang dan bergetar sambil meringis menahan sesuatu, “Ahh.. ahh.. Dik.. aku keluuaar..” sambil menggigit bibirnya. Mbak Desi bangkit lalu mambalikkan badanku hingga aku pun terhempas telentang, dia mulai mencium bibirku, leher dan tibalah di daerah paling sensitifku, di kedua putingku, aku mulai mendesah ketika Mbak Desi menjilatinya, Mbak Desi tanggap akan hal itu, dia terus menjilatinya dan karena aku tidak tahan lagi kusuruh dia menggigitnya keras-keras. Aku pun blingsatan menahan nikmat tak terkira, makin keras gigitannya makin puas kurasakan.

Di tengah kenikmatan itu tiba-tiba ada sesuatu yang merasuk dan menancap di kemaluannku, gila rasanya mau meletup dan pecah kepala ini merasakan kenikmatan itu, ternyata Mbak Desi sambil mengigit putingku dia memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. “Bless..” batang kemaluanku yang masih kering itu pun terbenam di belahan daging hangat dan basahnya. Aku sempat menggigit dada Mbak Desi karena kenikmatan itu. Perlahan-lahan Mbak Desi menggerakkan badannya naik turun, sedangkan aku hanya terpejam diam menikmati surga dunia itu, “Aah.. ah.. ah.. gila kau Mbak.. gila kamu.. ah.. Mbak pintar sekali.. enak Mbak.. oh.. terus.. ah.. ah..” aku mengerang kenikmatan.
Mbak Desi yang terus menggoyang badannya membungkuk lalu menjilati dan menggigit putingku, satu gaya yang bisa membunuhku dengan kenikmatan, aku pasrah pada situasi.
“Bunuh aku dengan tubuhmu Mbak..” kataku, Mbak Desi hanya tersenyum simpul. Mbak Desi tetap di atasku tapi posisi punggungnya membelakangiku, aku kurang sreg lalu kusuruh dia berbalik lagi, Mbak Desi berbalik lagi dan dia menyodorkan payudaranya ke arah mulutku, aku pun mulai menghisap dan mengulum sekuatku.

Tiba-tiba tubuh Mbak Desi bergetar hebat sambil meremas kedua lenganku dan kadang-kadang mencakarku, dia keluar untuk kedua kalinya. Aku berhenti sebentar, supaya kondisi kemaluannya pulih kembali sebab dia sudah mencapai puncak orgasmenya. Aku ganti di atas, perlahan-lahan kuarahkan kemaluanku ke depan bibir kemaluannya, sengaja tidak kumasukkan dulu tapi kubuat main-main dulu dengan cara kuserempetkan ujung kepala kemaluanku ke klitorisnya, dia mulai mengerang lagi. Dengan perlahan kumasukkan batang kemaluanku ke lubang kenikmatannya yang sudah basah oleh semprotan cairan Mbak Desi.

“Bluess..” batang kemaluanku dengan gagahnya maju memasuki liang surga Mbak Desi.
“Ooh.. Dik.. enak Dik.. oh.. terruus.. Dik.. ohh.. oohh..” sambil tangannya meremas kedua putingku. Aku semakin mempercepat goyangan, setelah beberapa lama keringatku pun membasahi dada Mbak Desi, butir demi butir laknat pun jatuh seiring dengan bertambahnya argo dosaku, tubuh kami berdua berkeringat hingga kami pun bermandi peluh. Justru hal itulah yang membuatku makin bernafsu. Sambil merem melek aku menikmati hal itu, hingga perutku mulai mengeras, otot perut mulai mengencang siap untuk meledakkan sesuatu, bergetar hebat.

“Oh.. Mbak aku mau keluar.. Mbak.. oh.. aku mulai keluar Mbak.. Keluarin di mana Mbak.. dalem ya.. oh.. oh..” aku mengerang kenikmatan.
“Keluarin di dalam aja Dik, Mbak juga sudah mulai keluar kok.. yah.. yah.. terus Dik.. dipercepat.. ya begitu.. oh.. oh terus Dik..” dengan menjerit Mbak Desi terlihat pasrah.
“Ooh.. Mbak.. sekarang.. Mbak.. oh.. ah.. ahh.. sshh.. ah..”
“Croot.. croott.. croott.. crett..” kusemburkan spermaku di dalam liang kemaluan Mbak Desi, begitu banyak spermaku sampai-sampai tertumpah di sprei.

Aku menjatuhkan badan di sisi Mbak Desi dengan mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, Mbak Desi bangun dan mengulum batang kemaluanku yang masih berlepotan spermaku, menjilat dan mengulumnya sampai bersih, rupanya dia menelan sisa-sisa sperma yang ada di batang kemaluanku, lalu terjatuh di sisiku juga. Kami berdua terengah-engah dengan nafas memburu, mencoba memahami apa yang kami lakukan tadi.
“Thank’s Mbak..” kukecup kening dan pipinya sambil meremas payudaranya.
“Ya aku puas dengan kamu Dik..” kata Mbak Desi.

Akhirnya kami terus melakukan hubungan itu, di mana pun dan kapan pun, di dapur, di kamar mandi, di kamarku, di saat sepi. Hingga kini kami terhanyut oleh kenikmatan surga dunia yang tiada bosan-bosannya kami rasakan

anak kost


anak kost adalah orang yang menyewa rumah/kamar dengan ketentuan yang telah disepakati. hari hari mereka selalu dia lewatkan dengan ceria walaupun dalam satu hari mereka tidak makam.Dalam hati aku menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah harga, Ada juga yang mengharuskan biaya sewa satu bulan dibayar langsung lunas pada hari pertama menempati kost tersebut. Dan tidak semua anak kost terkesan mengenaskan seperti digambarkan lagu “Nasib Anak Kost”nya

Kamis, 14 Februari 2008

hoga island

Kawasan perairan laut Indonesia bagian timur hingga saat ini masih menjadi segitiga terumbu karang terbaik dunia. Salah satunya adalah Taman Nasional Wakatobi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Di kawasan tersebut, alga, udang, dan plankton tersedia melimpah. Apabila di darat berlaku pepatah, “di mana ada gula, di situ ada semut”, maka di laut yang berlaku adalah “di mana ada plankton, di situ akan berkumpul banyak ikan”.

Tidaklah mengherankan jika kawasan tersebut menjadi lokasi “favorit” beberapa jenis ikan dalam mencari pakan. Salah satu jenis ikan yang sering bertandang ke Wakatobi adalah ikan paus sperma (Physeter macrocephalus). Mamalia raksasa itu memang dikenal suka berpindah-pindah tempat saat mencari pakan, antara Lautan Hindia hingga Samudera Pasifik. Mungkin karena ukuran tubuhnya yang besar, paus butuh pakan dalam jumlah yang besar pula.

Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Pada saat itulah, para monster laut berkumpul. Mengapa disebut moster laut? Karena paus sperma dengan ciri noktah putih berbentuk mirip sperma di kepala itu termasuk dalam ordo Cetacea, yang dalam bahasa Yunani berarti monster laut.

Selain paus sperma, perairan Wakatobi juga dihuni oleh monster laut yang lain. Misalnya, ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa dan bentuknya seperti monster laut. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.

Menurut hasil survei ilmiah FDC-IPB pada 1994, kepulauan Wakatobi merupakan salah satu tempat penyelaman terbaik di Indonesia dengan keanekaragaman terumbu karang dan ikan yang tinggi. Atas dasar itu, melalui SK Menteri Kehutanan No.393/Kpts-V/1996, kepulauan Wakatobi ditetapkan sebagai taman nasional. Maka dari itu, jadilah Wakatobi sebagai kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi (pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990).

Menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang, Wakatobi menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Hal ini juga merupakan bagian terpenting dalam sebuah jaringan yang saling memenuhi dari Kawasan Perlindungan Laut sepanjang pesisir tenggara Sulawesi. Dengan luas total mencapai 1,39 juta ha, taman nasional ini termasuk kepulauan Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam laut yang bernilai tinggi baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum, perairan lautnya mempunyai konfigurasi dari mulai datar sampai melandai ke arah laut, dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertebing curam. Kedalaman airnya bervariasi. Bagian terdalam mencapai 1.044 meter dengan dasar perairan sebagian besar berpasir dan berkarang.

Wakatobi memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili di antaranya Acropora formosa, A. hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp.

Menurut sumber resmi di Departemen Kehutanan, Wakatobi sedikitnya dihuni oleh 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias, di antaranya argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.

Selain terdapat beberapa jenis burung laut seperti angsa-batu coklat (Sula leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii), raja udang erasia (Alcedo atthis), juga terdapat tiga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Masyarakat asli yang tinggal di sekitar taman nasional ini adalah suku laut atau yang disebut suku Bajau. Menurut catatan Cina kuno dan para penjelajah Eropa, manusia berperahu adalah manusia yang mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Kehidupan mereka sehari-hari cukup unik dan menarik, terutama kemampuan mereka menyelam ke dasar laut tanpa peralatan menyelam dan alat untuk menombak ikan.

Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko), dan Resort Tamia, merupakan lokasi yang menarik untuk dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snor-

keling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya. Musim kunjungan terbaik ke pulau ini adalah pada April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.

Untuk mencapai lokasi, pengunjung bisa berangkat dari Kendari ke Bau-bau dengan kapal cepat regular yang beroperasi dua kali setiap hari, dengan lama perjalanan lima jam atau setiap hari dengan kapal kayu selama 12 jam. Dari Bau-bau ke Lasalimu pengunjung bisa naik kendaraan roda empat selama dua jam, lalu naik kapal cepat Lasalimu-Wanci selama satu jam atau kapal kayu Lasalimu-Wanci selama 2,5 jam. Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan Taman Nasional Wakatobi.

masyarakat bajo


Suku Bajo adalah pelaut tangguh. Laut adalah hidupnya. Mereka memilih hidup di pulau-pulau di tengah lautan dari pada harus bersosialisasi di darat. Julukan mereka manusia perahu.

Tidak heran bila Suku Bajo sering diidentikkan dengan kemiskinan dan ketertinggalan. Pendidikan belum dipandang sebagai prioritas hidup. Abdul Manan, sang Presiden Suku Bajo Indonesia, menuturkan betapa sulitnya Suku Bajo menghadapi kehidupan sosial.
“Suku Bajo mampu bertahan dengan kerasnya hidup di lautan dengan menjadi nelayan,” kata Abdul Manan yang juga Kepala Bappeda Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pulau Sama Bahari, pulau yang dihuni 364 keluarga Suku Bajo cukup menggambarkan bentuk kehidupan mereka. Di Pulau Karang yang terletak di antara gugusan pulau-pulau di Sultra, terlihat rumah-rumah penduduk terbuat dari bambu. Kemiskinan suku Bajo terpancar nyata. Penduduk di sana hanya bekerja sebagai nelayan tradisional.
Dari segi pendidikan pun tertinggal jauh. Di Pulau Sama Bahari, hanya berdiri satu sekolah dasar. Kalau hendak masuk ke sekolah lanjutan, harus menyeberang ke pulau terdekat.
Ia mengakui sulitnya Suku Bajo untuk maju disebabkan tradisi sebagai nelayan turun-temurun sangat kuat. Dalam suku ini, nelayan adalah pekerjaan satu-satunya. Itu membuat mereka cenderung tidak ingin keluar dari komunitas yang sudah terbangun sejak lama.
“Anak-anak Suku Bajo memang tidak didorong bersekolah oleh orang tuanya, sehingga mereka sangat tertinggal,” kata pria berusia 46 tahun ini.
Inilah kegelisahan Abdul Manan. Namun, realitas itu tidak ingin dibiarkan berlarut. Presiden Suku Bajo ini mengimpikan suatu saat Suku Bajo maju secara ekonomi dan pendidikan.
Salah satunya yang didorong adalah membangun sekolah lebih banyak untuk membantu anak-anak Suku Bajo. Hal itu sudah diwujudkan dengan membangun khusus sekolah di Kendari yang memberikan kesempatan bagi anak Suku Bajo bersekolah gratis. Di Pulau-pulau yang dihuni Suku Bajo juga diberikan sistem Kejar Paket untuk yang pendidikannya tertinggal.
“Tingkat partisipasi sekolah di Sultra 64 persen, namun Suku Bajo cuma mencapai 0,5 persen. Kita tidak ingin muluk-muluk, mencapai satu persen saja sudah bagus,” katanya.

Putra Dunia
Keinginan Abdul Manan memajukan suku Bajo sangat kuat. Ia kemudian menjalin hubungan dengan Suku-Suku Bajo yang terpencar di tiga negara lainnya, Malaysia, Thailand, dan Filipina dengan membentuk The Bajau International Communities Confederation (BICC). Untuk memajukan Suku Bajo di Indonesia, ia harus mendapatkan bantuan dari Suku Bajo di negara lain yang lebih maju.
Keeratan Suku Bajo empat negara ini tidak terlepas dari asal-usul etnik ini. Abdul Manan menjelaskandalam salah satu versi disebutkan Suku Bajo berasal dari Johor, Malaysia yang terdampar di Sulawesi Selatan saat melaut. Itu sebabnya di daerah pesisir Bone, Sulawesi Selatan, terdapat Desa Bajo.
Tapi ada juga versi lain yang berkembang yang menyebutkan Suku Bajo berasal dari Palopo, Sulawesi kemudian berkembang hingga keseluruh tanah air. Di Indonesia suku Bajo selain di Sulawesi Selatan ada juga di Flores, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan, Sumatera, dan Gorontalo.
Meski demikian, lebih banyak yang menerima versi asal-usul suku Bajo dari Johor. Hal itu juga melihat keberadaan suku Bajo di Malaysia yang berkembang luas.
Menyadari bukan suku yang berasal dari satu negara, Suku Bajo sepakat mengklaim sebagai suku dunia. Suku Bajo sudah mencatatkan diri mereka sebagai putra dunia di UNESCO, PBB. “Kita bukan suku milik suatu negara,” tuturnya.
Pembentukan BICC diupayakan untuk membantu kesejahteraan Duku Bajo secara ekonomi, memajukan pendidikan serta melestarikan budaya. “BICC harus bisa memberi beasiswa kepada anak-anak Duku Bajo,” katanya. BICC diketuai salah satu anggota Parlemen Sabah, Datuk Sri Saleh Keruak yang juga merupakan anak Suku Bajo.
Dibandingkan empat negara itu, Abdul Manan mengatakan Suku Bajo di Indonesia paling tertinggal. “Di Malaysia, meski juga nelayan tapi bukan lagi nelayan tradisional. Di sana nelayannya maju,” katanya. Phuket tempat wisata terkenal di Thailand adalah salah satu bisnis Suku Bajo.
Tekadnya kuat, Suku Bajo di Indonesia harus bisa sebanding dengan Suku Bajo di negara lain.